Praktik Pendidikan Keaksaraan Dan Kesetaraan

Oleh :

  1. Nurhani Sebualamu (202044001)
  2. Inggrid Lesnussa (202044006)
  3. Diah Pratiwi Papalia (202044007)
  4. Meike Patricia Watloly (202044008)

Pendidikan di Indonesia masi harus di benahi, kualitas pendidikan  di Indonesia  masi di bawa rata- rata. Tingkat peningkatan di negara-negara negara  asean termasuk   pendidikan dasar. Pemerintah telah berupaya  pengelontorkan program bantuan operasional  sekolah (bos),  kartu Indonesia pintar (kip) , dan lain-lain yang bertujuan untuk membebaskan biaya pada pendidikan. Sekolah dasar dan menegah kan namun pada kenyataannya masi saja terdapat  jumlah  anak yang putus sekolah. Banyaknya jumlah siswa yang putus sekolah.  Menunjukan bahwa  kesejahteraan anak masih belum terpenuhi.

Apabila kesejahteraan anak tersebut tidak terpenuhimka dapat  mengakibatkan kesenjangan  sosial dan patologi  di tengah  masyarakat.  Ini menyebabkan  banyak anak yang buta aksara menurut kamus besar  bahasa Indonesia buta aksara adalah  di mana ketidak mampuan   membaca dan menulis  berdasarkan data  kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)  pertahun 2015 sebanyak  3,56  persen penduduk Indonesia atau dari 5,7 juta  orang yang masih buta aksara.  Angka tersebut menurun tipis  dari tahun 14  sebelumnya yakni  3,7 persen atau 5 , 7 juta penduduk menurut pamungkas (2004:216) melek aksara juga dapat di artikan  sebagai kemampuan  untuk  mengunakan bahasa  membaca  dan menulis menggunakan nya untuk mengerti sebuah bahasa mendengar perkataan mengungkapkannya  dalam bentuk tulisan dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini  lalu di artikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain atau dalam taraf  bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya pada masyarakat yang mampu baca tulis sehingga dapat menjadi bagian dari masyarakat tersebut  kerja dan Akses Argumentasi para analisis kebijakan ini juga mengangap baca-tulis juga berarti peningkatan peluang  kerja dan akses lebih luas pada pendidikan  yang lebih tinggi.  Buta aksara merupakan satu  masalah  jika seseorang buta aksara maka  ia akan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tujuan negara  yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu   mencerdaskan  kehidupan bangsa  pada BAB XIII  pendidikan dan kebudayaan  UUD 45 pasal 31Ayat 1 mengatakan tiap- tiap warga negara  berhak mendapatkan pendidikan.  Untuk Memberantas kan buta aksara dan putus sekolah  pemerintah melakukan program pendidikan keaksaraan dan pendidikan kesetaraan di Indonesia.

Lokasi kegiatan praktik mata kuliah bertempat di PKBM NSIA’IR, Kota Ambon Provinsi Maluku, dengan waktu yang diperlukan selama 3 bulan, yakni dari bulan Maret 2023 sampai Mei 2023. Mahasiswa melakukan observasi langsung pada PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) NASIA’IR Kota Ambon dari 21 Maret 2023 sampai 13 Juni 2023 yang beralamat di Jln. Imam Bonjol 19 A. Kecamatan. Sirimau, Kota Ambon Provinsi Maluku – 97127. Juga melakukan wawancara dengan pihak yang berkompeten dalam masalah pengolahan tingkat kehadiran, kualitas kerja dan kuantitas kerja PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) NASIA’IR yaitu Bapak Marthen Kulaleen (Operator) PKBM NSIA’IR Kota Ambon.

Gambar. Proses melakukan wawancara dengan bapak Marthen Kulaleen (operator) PKBM NASIA’IR Kota Ambon

Perencanaan

Persiapan

Pada tahap ini juga dilakukan pengamatan pendahuluan agar didapat gambaran umum dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada di lapangan. Lingkup pekerjaan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut:

Studi observasi dapat dipandu dengan pertanyaan 5W + 1H (who, what, where, when, why, how)

  1. Apakah yang akan diobservasi?
  2. Mengapa observasi akan dilakukan?
  3. Siapa yang akan diobservasi?
  4. Dimana observasi akan dilakukan?
  5. Kapan observasi akan dilakukan?
  6. Bagaimana cara observasi akan dilakukan?

Topik dan subjek observasi harus ditentukan sebelum proses observasi dimulai. Peneliti juga harus menentukan indikasi yang dapat diamati dengan mata agar dapat memperoleh hasil observasi yang akurat. Peneliti juga harus mengetahui latar belakang dan tujuan dari topik dan subjek yang akan diobservasi. Penentuan subjek dan lokasi yang tepat juga merupakan salah satu unsur penting dalam persiapan observasi karena dengan subjek dan lokasi yang tepat, peneliti dapat mendapatkan data yang akurat dan cocok dengan topik penelitian.

Pelaksanaan

No

Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Dokumentasi

Ttd Ketua Kel

1. Selasa, 07 Maret 2023 08:00-11:00 WIT Kontrak Kuliah  
2. Selasa, 14 Maret 2023 08:00-11:00 WIT Pembagian Kelompok Observasi dan Sistematika Penulisan laporan

Doc. Mahasiswa Prodi PLS         
13:00:14:00 WIT Cek Lokasi Praktik  
3. Selasa, 21 Maret 2023 08:00-11:00 WIT Menjelaskan pedoman observasi dan wawancara    
4. Selasa, 28 Maret 2023 10:00-Selesai  

Pengantaran Surat Praktik d PKBM dan Melakukan wawancara pada mantan ketua PKBM Yaitu Bpk Marthen Kulalean yang sekarang jabatannya sebagai bendahara di PKBM

 
5. Selasa 04 April 2023 09:00-12:00 WIT Melakukan pendekatan denga peserta didik PKBM Nsia’ir
 
6. Selasa, 11 April 2023 09:00-11:00 Pembelajaran (minggu Pertama) Melalui online karna mengingat peserta didik PKBM bukan hanya di ambon, tapi ada juga di luar ambon mata pelajaran Bahasa Indonesia

Melalui online karna mengingat peserta didik PKBM bukan hanya di ambon, tapi ada juga di luar daerah Kota Ambon juga.

 
7. Selasa, 18 April 2023 09:00-11:00 Pembelajaran (minggu kedua) Melalui Online Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

 

Melalui online karna mengingat peserta didik PKBM bukan hanya di ambon, tapi ada juga di luar daerah Kota Ambon.

 
8. Selasa, 25 April 2023 09:00-10:00 WIT Hari ini Tidak ad aktivitas di PKBM sampai minggu depan karna peserta didik melakukan persiapan menuju ujian kesetaraan.  
9. Selasa, 2 Mei 2023 09:00-10:00 WIT Masi dalam suasana libur menuju ujian.  peserta didik di beri waktu untuk strhat dan belajar di rumah agar siap mengikuti Ujian kesetaraan  

 
10. Selasa, 9 Mei 2023 08:00-10:00 WIT Proses untuk melakukan simulasi ujian Kesetaraan paket A, paket B dan Paket C  

 

11. Selasa, 16 Mei 2023 08:00-13:00 WIT Ujian sesi (pertama) Kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C  

 

12. Selasa 23 Mei 2023   Pengisian Absen Untuk Ujian Sesi kedua      
13. Selasa, 30 Mei 2023 08:00-12:00 WIT Ujian (sesi kedua) Kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C    
14. Selasa, 6 Juni 2023 10:00-12:00 WIT Tutor Memberi arahan dan Nasehat pada peserta didik  
15. Selasa, 13 Juni 2023 09:00-11:00 WIT Penarikkan praktik Kesetaraan & keaksaraan di PKBM Nsia’ir  

Evaluasi

Ditinjau dari substansi evaluasi, evaluasi PKBM NSIA”IR dilakukan terhadap proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan dilakukan hasil (tercapainya tujuan) pelaksanaan suatu kegiatan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran di PKBM NSIA”IR merupakan proses berarti mempelajari apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana, apa kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan, adakah tindakan yang berbeda dari apa yang direncanakan, apakah tindakan yang berbeda ini berakibat baik atau buruk. Dalam mengevaluasi hasil pembelajaran, pengukuran dapat dilakukan pada PKBM NSIA” IR yaitu:

  1. Output, yaitu mempelajari apakah hasilnya sesuai dengan yang direncanakan, yaitu berapa kali pembelajaran dilakukan, berapa warga belajar yang bisa diberikan pembelajaran, dan lain-lain.
  2. Effect, yaitu melihat dampak pertama (atau kedua atau lebih) yang masih dekat dengan output, yaitu berapa banyak pertambahan pengetahuan warga belajar, berapa tinggi perubahan keterampilan warga belajar, berapa jauh perubahan sikap warga belajar.
  3. Impact, yaitu mempelajari konsekuensi lebih lanjut dari effect, yaitu adakah peningkatan kualitas kelulusan warga belajar, atau adakah pertambahan penyerapan warga belajar, atau adakah peningkatan keterampilan warga belajar.

Banyak cara mengajar warga belajar supaya kreatif dan terampil contohnya seperti dengan sharing pengalaman bagaimana sampai dia berhasil menjadi tutor dan member trik-trik supaya belajar menjadi menyenangkan, memotivasi warga belajar dengan mengingatkan bahwa belajar itu adalah kebutuhan dan bukan beban cara-cara tersebut perlu di perhatikan oleh tutor agar dalam proses belajar warga belajar lebih aktif dan mempunyai keinginan yang besar dalam belajar nah disini seorang tutor sudah mampu menilai bagaimana seorang murid tersebut sudah terampil dalam belajar.

Pelaksanaan pendidikan dan proses pembelajaran paket A, paket B, dan paket C Pkbm Nsia’ir Kota Ambon

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang telah diperoleh peneliti mulaidari tanggal 28 Maret sampai 13 Juni 2023 mengenai Pelaksanaan Program Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) NSIA’IR kami menemukan gambaran mengenai bagaimana pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A, B dan C di PKBMNSIA’IR. Adapun pembahasan selanjutnya akan dijelaskan satu persatu:

  • Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaran Paket A di PKBM NSIA’IR

Perencanaan Berdasarkan hasil observasidan wawancara bahwa perencanaan inimerupakan tahap awal sebelum melaksanakansebuah kegiatan, adapun perencanaan PKBM NSIA’IR dalam program kesetaraan paket A adalah bahwa sebelum melakukan proses pembelajaran setiap tutor harus membuat perangkat pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun target dari kegiatan program pendidikan kesetaraan paket A ini adalah dapat meluluskan peserta didik setiap tahunnya, memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memberikan wawasan berupa Liff Skil dan lainnya.

Mustofa Kamil (2009:97) menyatakan bahwa , Program kelompok belajar paket A, dilaksanakan dengan prioritas kepada anak-anak usia sekolah dasar yang tidak sekolah, atau putus Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah yang berada pada usia wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kelompok belajar binaan PKBM dengan jumlah peserta didik minimal 20 sampai dengan 30 orang dan dibantu oleh tutor yang mengerti tentang pendidikan dasar.

Sejalan dengan pendapat diatas bahwa sasaran program pendidikan kesetaraan ini diperuntukan kepada masyarakat putus Sekolah Dasar (SD) baik yang masih memiliki usia wajib belajar ataupun masyarakat yang sudah melebihi usia wajib belajar.

Pelaksanaan ini merupakan tahap inti dari rencana yang sudah disusun. Nurdin Usman. (2001:70) menyatakan bahwa Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan.

  • Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaran Paket B di PKBM NSIA’IR

Perencanaan berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa perencanaan ini merupakan tahap awal sebelum melaksanakan sebuah kegiatan, adapun perencanaan PKBM NSIA’IR dalam program kesetaraan paket B adalah setiap tutor ditekankan untuk membuat perangkat pemebelajaran atau RPP.

Dalam program paket B memiliki target yang harus dicapai yaitu harus bisa meluluskan peserta didik setiap tahunnya, menambah wawasan kepada peserta didik, membantu masyarakat untuk menyetarakan pendidikan, membantu masyarakat mendapatkan ijazah yang bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan untuk bekerja.

Mustofa Kamil (2009:97) menyatakan bahwa, Program kelompok belajar paket B, program ini setara dengan SMP/ MTs. PKBM yang mengembangkan program pendidikan kesetaraan paket B ditujukan bagi siswa lulusan SD/MI, lulusan kelompok belajar paket A atau masyarakat yang telah memproleh pendidikan khusus melalui pendidikan informal yang telah disetarakan seperti sekolah rumah (home schooling), pendidikan pesantren dll. Di samping itu pula program pendidikan kesetaraan paket B ditujukan kepada masyarakat yang putus SMP/ MTs dengan prioritas pada anak usia wajib belajar karena berbagai faktor tidak dapat melanjutkan seperti : karena alasan ekonomi, sosial, jarak sekolah yang jauh dan tidak terjangkau, seperti anak-anak di pesisir pantai, dan daerah perbatasan.

Sejalan dengan pendapat diatas bahwa sasaran program pendidikan kesetaraan ini diperuntukan kepada masyarakat putus Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau anak yang lulus dari sekolah formal baik yang masih memiliki usia wajib belajar ataupun masyarakat yang sudah melebihi usia wajib belajar.

  • Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaran Paket C di PKBM NSIA’IR

Perencanaan berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa perencanaan ini merupakan tahap awal sebelum melaksanakan sebuah kegiatan, adapun perencanaan PKBM NSIA’IR dalam program kesetaraan paket C adalah setiap tutor menyusun perangkat pemebelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Mustofa Kamil (2009:97) menyatakan bahwa, Program pendidikan kesetaraan paket C, merupakan program rintisan yang dikembangkan Direktorat Jendral Nonformal dan Informal, program kesetaraan paket C di bawah binaan Direktorat Pendidikan Kesetaraan. Sebagai sebuah program rintisan, maka belum banyak PKBM yang mengembangkan program ini. Sasaran program paket C adalah masyarakat lulusan paket B, siswa-siswa lulusan SMP/MTs, serta masyarakat yang telah mengikuti pendidikan informal yang telah disetarakan.

Begitu pula masyarakat yang putus sekolah (drop out) SMA/MA. Program ini dikembangkan sebagai program alternatif atau pilihan masyarakat, karena program paket C dikembangkan lebih profesional dan bersaing dengan kualitas pendidikan sekolah (formal). Program paket C dipadukan dengan berbagai jenis keterampilan yang menjadi pilihan peserta didik atau masyarakat. Program paket C dikembangkan lebih kompetitif, terutama untuk menjawab berbagai keraguan masyarakat terhadap pendidikan nonformal.

Sejalan dengan pendapat diatas bahwa sasaran program pendidikan kesetaraan ini diperuntukan kepada masyarakat putus Sekolah Menengah Akhir (SMA) atau anak yang lulus dari sekolah formal baik yang masih memiliki usia wajib belajar ataupun masyarakat yang sudah melebihi usia wajib belajar.

Hambatan-hambatan yang di hadapi oleh tutor dalam  memfasilitasi belajar bagi warga belajar  di Pkbm Nsia’ir kota  Ambon

  • hambatan kondisi psikologis, perlunya seorang tutor kontrol suara dan intonasi yang tepat agar peserta lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Untuk mengatasi hambatan kondisi fisik peserta hendaknya seorang tutor tidak selalu memaksakan kehendak pada peserta, tapi peserta lebih dihargai alasan dan pendapatnya. Untuk mengatasi hambatan kondisi lingkungan fisik yaitu perlunya antara pemerintah kususnya Diknas menjalin kerjasama yang bagus dengan perangkat Desa untuk melengkapi kekurangan sarana belajar peserta.
  • Untuk mengatasi hambatan ekonomi pemerintah hendaknya menyediakan atau memberikan bantuan biaya operasional dan peralatan yang merata pada masing-masing anggota kelompok dengan pemonitoran yang bagus supaya tepat kesasaran.
  • Peserta didik susah menerima materi pelajaran yang disampaikan tutor, penyampaian materi yang tidak menarik, tidak memberi kesempatan bertanya kepada warga belajar dan evaluasi yang disajikan tidak memberikan motivasi belajar bagi warga belajar. Kendala-kendala belajar yang bersifat ekstern di lingkungan keluarga antara lain : Tidak ada tempat bertanya ketika mendapat kesulitan belajar di rumah, kurang perhatian dari orangtua, tidak memiliki tempat belajar khusus, dan tidak ada buku sumber untuk belajar di rumah. Sedangkan kendala-kendala belajar yang bersifat ekstern di lingkungan masyarakat antara laian : Adanya ajakan teman untuk tidak bersekolah, tidak ada dukungan dari aparat setempat dan masih terdapat budaya kawin mudah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »